Filososfi Batik Solo
A. Batik Sido Mukti : diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan
B. Batik truntum : TRUNTUM artinya Menuntun diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin agar dapat membina rumah tangga,.
C. Batik Tambal : Ada kepercayaan bila ada orang sakit menggunakan kain ini akan segera sembuh
D. Batik sidoluhur : Mengandung makna keluhuran atau SIDO (bahasa jawa) artinya MENJADI sedangkan LUHUR artinya MULIA, motif ini melambangkan kemulyaan dan keluhuran budi pekerti
sumber : Buku catatan KT
Sabtu, 31 Maret 2012
Filosofi Motif jogja
A.Batik Cuuwiri : kegunaan sebagai kemben dipakai saat upacara mitoni
B. Batik Kawung : kegunaan kain panjang
C. Batik Parang Kusumo : KUSUMO artinya bunga yang mekar sipemakainya diharapkan tertlihat indah
D. Batik Ceplok Kasatrian : Kegunaan sebagai kain saat kirab pengantin dipakai golomgan menengah kebawah agar terlihat gagah.
E. Batik Nitik Karawitan : Pemakainya orang yang bijak
F. Batik Ciptoning: Diharapkan menjadi orang bijak dan mampu memberi petunjuk yang benar
G. Batik Slobog : digunakan pada saat melayat agar yang meninggal tidak mengalami kesulitan menghadap yang kuasa
Sumber : Buku catatan KT
A.Batik Cuuwiri : kegunaan sebagai kemben dipakai saat upacara mitoni
B. Batik Kawung : kegunaan kain panjang
C. Batik Parang Kusumo : KUSUMO artinya bunga yang mekar sipemakainya diharapkan tertlihat indah
D. Batik Ceplok Kasatrian : Kegunaan sebagai kain saat kirab pengantin dipakai golomgan menengah kebawah agar terlihat gagah.
E. Batik Nitik Karawitan : Pemakainya orang yang bijak
F. Batik Ciptoning: Diharapkan menjadi orang bijak dan mampu memberi petunjuk yang benar
G. Batik Slobog : digunakan pada saat melayat agar yang meninggal tidak mengalami kesulitan menghadap yang kuasa
Sumber : Buku catatan KT
Filosofi Batik Yogyakarta
1. Bledak Sidoluhur Latar Putih : digunakan untuk upacara mitoni
2.Cakar Ayam : Digunakan untuk menghadiri upacara pernikahan, upacara tarup setelah sudah berumah tangga bisa mencari nafkah dengan tangan nya sendiri
3.Jalu mampang : untuk menghadiri pernikahan, untuk memberi restu para pengantin.
4. Slobongan : untuk upacara pernikahan
5.latar putih cantel sawat gurdo : untuk menjadi orang tersebut berwibawa.
6. Parang bligon : untuk menghadiri pesta bentuk polanya kemantapan hati.
7. Semen kanti : digunakan wanita untuk saat menerima lamaran
8. Satria manah : digunakan pria untu melamar
9. Batik pamiluto : sebagai kain panjang pada saat pertunangan.
sumber: Buku catatan KT
1. Bledak Sidoluhur Latar Putih : digunakan untuk upacara mitoni
2.Cakar Ayam : Digunakan untuk menghadiri upacara pernikahan, upacara tarup setelah sudah berumah tangga bisa mencari nafkah dengan tangan nya sendiri
3.Jalu mampang : untuk menghadiri pernikahan, untuk memberi restu para pengantin.
4. Slobongan : untuk upacara pernikahan
5.latar putih cantel sawat gurdo : untuk menjadi orang tersebut berwibawa.
6. Parang bligon : untuk menghadiri pesta bentuk polanya kemantapan hati.
7. Semen kanti : digunakan wanita untuk saat menerima lamaran
8. Satria manah : digunakan pria untu melamar
9. Batik pamiluto : sebagai kain panjang pada saat pertunangan.
sumber: Buku catatan KT
Tie dye ( ikat celup)
- Ikat mawar berbelit: untuk membuat lingkaran, jumputan kain dan ikatlah bagian dasar jumputan itu dengan tali karet.
- Ikat mawar berbelit: untuk membuat pola ledakan matahari memulailah dengan membuat ikatan mawar ikatlah dasarnya, lalu buatlah ikatan spiral menuju puncak jumputan.
-Ikatan donat (Mawar ganda) : untuk membuat pola lingkaran konsentris, jumputan kain seperti kalu membuat ikatan mawar. pengganglah dasarnya dengan ibu jari dan jari telunjuk kemudian tekan kain diantara kedua jari itu dibawah dan diikat.
Sumber : Buku catatan KT
- Ikat mawar berbelit: untuk membuat lingkaran, jumputan kain dan ikatlah bagian dasar jumputan itu dengan tali karet.
- Ikat mawar berbelit: untuk membuat pola ledakan matahari memulailah dengan membuat ikatan mawar ikatlah dasarnya, lalu buatlah ikatan spiral menuju puncak jumputan.
-Ikatan donat (Mawar ganda) : untuk membuat pola lingkaran konsentris, jumputan kain seperti kalu membuat ikatan mawar. pengganglah dasarnya dengan ibu jari dan jari telunjuk kemudian tekan kain diantara kedua jari itu dibawah dan diikat.
Sumber : Buku catatan KT
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batik
Budaya batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Batik
Etimologi
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".[rujukan)Sejarah teknik batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik
bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.
Dalam literatur
internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian
kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk
penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai
keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral
and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Ciri khas Batik Pekalongan
- Kaya akan warna
-Ragam hias bersifat naturalis
- Dipengaruhi pendatang cina dan belanda
- Motif bebas, menarikkadang sama dengan batik solo, jogja
-Dimodifikasi warna atratif, kuat
- Motifnya " jlamprang"
- Mengikuti perkembangan jaman
Suber: Buku catatan KT ( Kriya tekstil)
- Kaya akan warna
-Ragam hias bersifat naturalis
- Dipengaruhi pendatang cina dan belanda
- Motif bebas, menarikkadang sama dengan batik solo, jogja
-Dimodifikasi warna atratif, kuat
- Motifnya " jlamprang"
- Mengikuti perkembangan jaman
Suber: Buku catatan KT ( Kriya tekstil)
Sabtu, 24 Maret 2012
Ciri khas Batik Cirebon
- Desain nuansa klasik tradisonal mengikut sertakan motif wadasan / batu cadas, bagian motif
- Warna bagian latar lebih muda dibandingkan warna garis pada motif utamanya
- Latar/ dasar kain bersih dari noda hitam
- Menggunakan garis tunggal dan tipis dengan warna garis lebih tua dibanding latarnya
- Warna dasar krem / warna dominan
-Latar dibiarkan kosong.
Sumber: Buku catatan KT
- Desain nuansa klasik tradisonal mengikut sertakan motif wadasan / batu cadas, bagian motif
- Warna bagian latar lebih muda dibandingkan warna garis pada motif utamanya
- Latar/ dasar kain bersih dari noda hitam
- Menggunakan garis tunggal dan tipis dengan warna garis lebih tua dibanding latarnya
- Warna dasar krem / warna dominan
-Latar dibiarkan kosong.
Sumber: Buku catatan KT
Ciri Khas Batik solo
- Ragam motif dipengaruhi makna simbol yang berasal dari kebudayaan hindu
- perpaduan bentuk geometris ukuran kecil
- warna hitam tidak sepenuhnya hitam senderung keclatan
- motif terkenal truntum, sido luhur, sido mukti,
- pengolahan khas warna coklat( soga) pengisian bebas
Sumber: Buku catatan KT
- Ragam motif dipengaruhi makna simbol yang berasal dari kebudayaan hindu
- perpaduan bentuk geometris ukuran kecil
- warna hitam tidak sepenuhnya hitam senderung keclatan
- motif terkenal truntum, sido luhur, sido mukti,
- pengolahan khas warna coklat( soga) pengisian bebas
Sumber: Buku catatan KT
Bahan Pewarna
Warna Tekstil : 1. Warna Alam
2. Warna sintesis / buatan
- Naptol
-Indigosol
- Direk
- Rhamosol
Unsur warna
- Warna dasar Naptol ( AS, ASG, ASD, ASBS, ASOL, ASGR, ASBR,)
- Warna pembangkit / garbam diaso ( kuning Gc, orange Gc, merah R, merah B, BARDO gp, violet B,. biru B, biru BB, hitam B, merah 3GL.
Sumber: Buku catatan KT
Warna Tekstil : 1. Warna Alam
2. Warna sintesis / buatan
- Naptol
-Indigosol
- Direk
- Rhamosol
Unsur warna
- Warna dasar Naptol ( AS, ASG, ASD, ASBS, ASOL, ASGR, ASBR,)
- Warna pembangkit / garbam diaso ( kuning Gc, orange Gc, merah R, merah B, BARDO gp, violet B,. biru B, biru BB, hitam B, merah 3GL.
Sumber: Buku catatan KT
Alat Yang digunakan dalam Batik
a. Pensil bolpen, penggaris ,spidol, meja pola digunakan untuk membuat desain
b. Canting, kompor, gawangan,kuas, skrap, dingklek digunakan untuk membatik
c. Ember besar, ember kecil sendok, sapu tangan karet, kompor, kenceng elas ukur, rak jemuran, tabung gas
Sumber: Buku catatan KT
a. Pensil bolpen, penggaris ,spidol, meja pola digunakan untuk membuat desain
b. Canting, kompor, gawangan,kuas, skrap, dingklek digunakan untuk membatik
c. Ember besar, ember kecil sendok, sapu tangan karet, kompor, kenceng elas ukur, rak jemuran, tabung gas
Sumber: Buku catatan KT
Berbagai Teknik Batik
a. Batik tulis : Digambar langsung dengan media malam ( alat canting)
b. Batik cap : Dengan teknik tera (alat cap)
c. Batik printing : Teknik sablon mesin, tanpa lilin ( ciri batik pada motifnya saja atau truan)
d. Batik lukis : Dengan teknik sapuan warna langsung ( se3perti melukis)
Batik mengalami perkembangan dengan teknik baru yaitu:
#. perwanaan corak pikasov( warna tidak teratur)
#. pewarnaan emas ( prada)
# perwarnaan kombinasi/border/sulam
# pewarnaan jumputan
Sumber: Buku lks seni budaya seni rupa
a. Batik tulis : Digambar langsung dengan media malam ( alat canting)
b. Batik cap : Dengan teknik tera (alat cap)
c. Batik printing : Teknik sablon mesin, tanpa lilin ( ciri batik pada motifnya saja atau truan)
d. Batik lukis : Dengan teknik sapuan warna langsung ( se3perti melukis)
Batik mengalami perkembangan dengan teknik baru yaitu:
#. perwanaan corak pikasov( warna tidak teratur)
#. pewarnaan emas ( prada)
# perwarnaan kombinasi/border/sulam
# pewarnaan jumputan
Sumber: Buku lks seni budaya seni rupa
Sabtu, 17 Maret 2012
Cara melarutkan Garam
a. Sediakan resep sesuai perbandingan antara naptol dan garan 1:3. Berdasarkan resep tersebut cat warna naptol dibutuhkan 3 gr sehingga diperlukan garam B 9gr ditambah 1 liter air.
b. Serbuk garam 9 gr dilarutkan dengan sedikit air dingin terlebih dahulu. Setelah larut, ditambahkan air dingin sehingga larutan itu menjadi 1 liter. Kini larutan garam tersebut siap untuk memberi warna kain.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
a. Sediakan resep sesuai perbandingan antara naptol dan garan 1:3. Berdasarkan resep tersebut cat warna naptol dibutuhkan 3 gr sehingga diperlukan garam B 9gr ditambah 1 liter air.
b. Serbuk garam 9 gr dilarutkan dengan sedikit air dingin terlebih dahulu. Setelah larut, ditambahkan air dingin sehingga larutan itu menjadi 1 liter. Kini larutan garam tersebut siap untuk memberi warna kain.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Cara melarutkan Warna Naptol
a. Air mendidih dan tempat melarutkan bahan cat warna naptol.
b. Bahan cat ditimbang menurut kebutuhannya
Contoh: 3 gr Naptol AS-D
6 cc TRO
6 loog 38 Be
1 liter air
c. Taruh 3 gr Naptol AS-D ditambah 6 cc TRO dalam tempat. Aduk menjadi pasta.
d. Pasta tersebut dilarutkan dengan air mendidih (100c) kira-kira 1/4 liter.
e. Diberi 6 cc loog 38 Be sehingga terjadi perubahan larutan yang keruh menjadi jernih.
f. SEtelah larutan agak dingin, di tambah air dingin 3/4 liter. Larutan tersebut telah siap digunakan.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
a. Air mendidih dan tempat melarutkan bahan cat warna naptol.
b. Bahan cat ditimbang menurut kebutuhannya
Contoh: 3 gr Naptol AS-D
6 cc TRO
6 loog 38 Be
1 liter air
c. Taruh 3 gr Naptol AS-D ditambah 6 cc TRO dalam tempat. Aduk menjadi pasta.
d. Pasta tersebut dilarutkan dengan air mendidih (100c) kira-kira 1/4 liter.
e. Diberi 6 cc loog 38 Be sehingga terjadi perubahan larutan yang keruh menjadi jernih.
f. SEtelah larutan agak dingin, di tambah air dingin 3/4 liter. Larutan tersebut telah siap digunakan.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Pewarna Yang Digunakan Pada Jumputan
Jenis cat warna yang digunakan yaitu Naptol dan Garam.
Naptol sulalu menggunakan ode huruf AS. sedang garam biasanya sudah menunjukan macam warnanya. tiap-tiap warna garam ditambah kode huruf, agar lebih membedakan warna.
Untuk memdapatkan warna tertentu, kedua bahan tersebut (naptol dan garam0 harus bereaksi atau bercampur.
Dengan pengertian bahwa warna akan timbul setelah terjadi reaksi antara naptol dan garam.
Perbandingan naptol dan garam (1:3), Disamping itu masih dibutuhkan bahan pembantu, yaitu turkish reg oil(TRO) dan loog 38 Be.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Jenis cat warna yang digunakan yaitu Naptol dan Garam.
Naptol sulalu menggunakan ode huruf AS. sedang garam biasanya sudah menunjukan macam warnanya. tiap-tiap warna garam ditambah kode huruf, agar lebih membedakan warna.
Untuk memdapatkan warna tertentu, kedua bahan tersebut (naptol dan garam0 harus bereaksi atau bercampur.
Dengan pengertian bahwa warna akan timbul setelah terjadi reaksi antara naptol dan garam.
Perbandingan naptol dan garam (1:3), Disamping itu masih dibutuhkan bahan pembantu, yaitu turkish reg oil(TRO) dan loog 38 Be.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Teknik Mengikat Kain Jumputan
Bentuk motif bati jumputan sangat dipengaruhi benar tidaknya pengikatan. Setelah membuat pola motif maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengikatan. Cara mengikat jumputan adalah:
a. Meletakan 1 biji-bijian pada titik-titik motif,
b. Membungkus atau menjumput biji yang telah dibungkus kain,
c. Mengikat bungkusan biji-bijian dengan karet secara mumutar sampai ikatan menutup kain pembungkus, dan
d Melakukan pengikatan motif sampai seluruh titik-titik motif sampai seluruh titik-titik motif pada kain terikat.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Bentuk motif bati jumputan sangat dipengaruhi benar tidaknya pengikatan. Setelah membuat pola motif maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengikatan. Cara mengikat jumputan adalah:
a. Meletakan 1 biji-bijian pada titik-titik motif,
b. Membungkus atau menjumput biji yang telah dibungkus kain,
c. Mengikat bungkusan biji-bijian dengan karet secara mumutar sampai ikatan menutup kain pembungkus, dan
d Melakukan pengikatan motif sampai seluruh titik-titik motif sampai seluruh titik-titik motif pada kain terikat.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Menggaris Kain Mori untuk Membuat Pola MOtif
Untuk mendapatkan hasil motif batik yang serasi sebaikna membuat garis pertolongan pada kain. Garis-garis tersebut untuk menentukan motif batik agar beraturan.
Untuk membuat pola motif bebas, cukup membutuhkan titik-titik motif pada kain. Garis pertolongan sebaiknya diukur sesuai dengan lebar kain, misal 10-15 cm.
Menentukan Motif Batik Jumputan
Setelah membuat garis-garis beraturan, langkah selanjutnya adalah membubuhkan titik-titik motif yang akan dibuat ikatan. Untuk memper perjelas letak motif, gunakan pensil 2B atau kapur warna.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Untuk mendapatkan hasil motif batik yang serasi sebaikna membuat garis pertolongan pada kain. Garis-garis tersebut untuk menentukan motif batik agar beraturan.
Untuk membuat pola motif bebas, cukup membutuhkan titik-titik motif pada kain. Garis pertolongan sebaiknya diukur sesuai dengan lebar kain, misal 10-15 cm.
Menentukan Motif Batik Jumputan
Setelah membuat garis-garis beraturan, langkah selanjutnya adalah membubuhkan titik-titik motif yang akan dibuat ikatan. Untuk memper perjelas letak motif, gunakan pensil 2B atau kapur warna.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Persiapan Membuat Batik Jumputan
Sebelum melaksanakan kegiatan membuat batik jumputan perlu disiapkan bahan dan alat-alat sebagai berikut:
a. Bahan Dasar
Bahan dasar yang di perlukan, yaitu kain mori berwarna putih seperti kain yang di gunakan untuk membuat batik tulis. Jenis mori bermacam-macam. Ada mori biru, prima. primisima. dan birkolin.
b. Bahan Pengikat
Bahan yang digunakan untuk mengikat biji-bijian untuk membuat motif batik adalah karet gelang, benang. rafia, dan lainnya.
c. Bahan isi Ikatan
Untuk mengisi motif yang akan diikat dapat digunakan biji-bijian, misal kacang hijau, jagung, kedelai putih, kelereng, dan dapat pula memakai kerikil. Isi ikatan sesuai dengan besar kecilnya motif batik.
d. Peralatan Menggambar Moif
Untuk menggambar diperlukan penggaris dengan panjang 1cm, pensi 2B, kapur warna.
e. Bahan dan Alat Mewarna
Bahan pewarna untuk mencelup batik jumputan digunakan bahan pewarna noptol dan garam. Alat yang digunakan 2 ember, plastik, kaos tangan, panci dan tempat jemuran.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Sebelum melaksanakan kegiatan membuat batik jumputan perlu disiapkan bahan dan alat-alat sebagai berikut:
a. Bahan Dasar
Bahan dasar yang di perlukan, yaitu kain mori berwarna putih seperti kain yang di gunakan untuk membuat batik tulis. Jenis mori bermacam-macam. Ada mori biru, prima. primisima. dan birkolin.
b. Bahan Pengikat
Bahan yang digunakan untuk mengikat biji-bijian untuk membuat motif batik adalah karet gelang, benang. rafia, dan lainnya.
c. Bahan isi Ikatan
Untuk mengisi motif yang akan diikat dapat digunakan biji-bijian, misal kacang hijau, jagung, kedelai putih, kelereng, dan dapat pula memakai kerikil. Isi ikatan sesuai dengan besar kecilnya motif batik.
d. Peralatan Menggambar Moif
Untuk menggambar diperlukan penggaris dengan panjang 1cm, pensi 2B, kapur warna.
e. Bahan dan Alat Mewarna
Bahan pewarna untuk mencelup batik jumputan digunakan bahan pewarna noptol dan garam. Alat yang digunakan 2 ember, plastik, kaos tangan, panci dan tempat jemuran.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Batik Jumputan (ikat celup)
Pengertian Jumputan
Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. cara pembuatan kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting.
Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang di isi biji-bijian sesuai dengan motif yang di kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan kedalam pewarna.
Meskipun dengan cara sederhana. hasil kain batik jumputan tidak kalah indah dengan jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai budaya dan nilai ekonomi tinggi.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Pengertian Jumputan
Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. cara pembuatan kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting.
Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang di isi biji-bijian sesuai dengan motif yang di kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan kedalam pewarna.
Meskipun dengan cara sederhana. hasil kain batik jumputan tidak kalah indah dengan jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai budaya dan nilai ekonomi tinggi.
Sumber: Buku Membuat Batik Jumputan
Sabtu, 10 Maret 2012
Motif Batik Leluhur
Motif batik leluhur merupakan suatu motif yang memiliki simbolis dan nilai religius yang sangat kental. Motif Batik yang indah membuat Batik tidak bisa dikalahkan oleh batik dari negara manapun. Motif Batik memiliki seni dan corak yang khas berkualitas yang sudah diakui dari zaman Belanda sampai sekarang. Karena keunikan khas dan coraknya inilah yang membuat negara asing berusaha menengok bahkan sampai mengklaim warisan luhur dari nenek moyang kita tersebut.Motif batik tulis adalah motif batik yang dibuat langsung dengan menggunakan tangan. Proses pembuatan motif batik ini dilakukan dengan menggunakan alat tradisional seperti canthing yang dituliskan di atas kain secara manual. Proses pembuatannya pun membutuhkan waktu yang relatif lama, karena dikerjakan dengan sangat teliti dengan menggunakan tangan, namun hasilnya pun jauh lebih indah dan berkualitas daripada batik yang dibuat dengan menggunakan cap. Batik tulis memiliki corak yang lebih kelihatan seperti gambar hidup, halus, dan tidak mudah luntur. Tak heran jika harganya pun sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Motif batik memiliki corak dan warna yang khas. Biasanya motif batik menggambarkan tentang alam dan peralatan tradisional. Beberapa diantaranya memiliki corak seperti burung, corak bunga, corak kupu, corak serangga, dan ada juga batik keris yang memiliki corak keris atau senjata tradisional. Corak-corak ini dibuat dengan keterampilan dan keahlian tingkat tinggi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Corak dari Motif Batik dari daerah yang satu berbeda dengan daerah yang lainnya. Inilah yang membuat batik indonesia khas dan unik. Sebenarnya banyak sekali corak yang dimiliki oleh berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia. Beberapa daerah sangat terkenal dengan batiknya, antara lain batik pekalongan, batik solo, dan batik madura. Perbedaan corak motif batik yang ada di berbagai daerah Indonesia ini biasanya dipengaruhi oleh budaya dan alam yang ada pada daerah tersebut.
Asal Usul Batik Dan Pekembangannya
Kata batik berasal dari kata bersuku tunggal "tik" artinya titik, membatik berarti membuatbertitik. Titik ini di sebut "cecek" adalah bagian penting dari batik. Pada dasarnya membatik adalah melukis juga, untuk melukis dilakukan diatas kain kanvas dengan kuas dan cat minyak. Untuk membatik dilakukan di atas kain mori dengan canting dan malam (lilin berwarna coklat). Motif batik mengambil dari alam sekitar, namun tujuan membatik dan melukis alam sama yaitu menciptakan keindahan lingkungan hidup. Semula membatik untuk membuat keindahan pakaian dan berusaha memperindah penampilan orang dalam hal berbusana. Hasil produksinya antara lain kain panjang, selendang, kain sarung, dan lain-lain.
Pada permulaan tahun 1950 mulai timbul gagasan baru dalam memenuhi kebutuhan orang di luar berbusana. Untuk itu seniman batik menciptakan kreasi baru berupa kain gordin, taplak meja, sprei yang masih menampakanbatik yang angun.
Pada tahun 1962 mulailah para pelukis indonesia menaruh perhatian yang serius terhadap perkembangan seni batik.Dari para pelukis inilah kemudian timbul motif-motif baru yang mendobrak keklasikan seni batik, sekaligus penciptaan mereka tidak hanya untukpelengkap busana(seni pakai). Tetapi jangkauan pembatikan sudah berkembang untuk memenuhi kebutuhan batin manusia akan cita rasa seni keindahan(benda hias). Maka muncullah lukisan-lukisan batik untuk menghias dinding tamu, ruang tunggu di kantor, hotel, perusahaan, restoran, cafe, dan lain-lain.
A. Pengertian
Batik adalah gambar atau lukisan yang di buar pada kain dengan bahan lilin dan pewarnaan (naptol, indigosol, pewarna alam), menggunakan alat canting dan atau kuas serta teknik tutup-celup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif. Membatik yaitu menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang di panaskan dan menggunakan alat canting atua kuas.
Perkembangan batik selanjutnya untuk mempercepat proses pembatik digunakan cap. Itu sebabnya, karya batik dengan canting dan cap dikenal dengan istilah bati tulis dan batik cap. Tetapi hal mutu, karya batik yang dikerjakan dengan cap kurang unggul dibandingkan dengan mutu karya bati yang dikerjakan dengan canting. Selain itu, ada juga kain yang diberi gambar motif batik yang pengerjaannya lebih modern dengan teknik printing. Kain seperti ini bukan kain bati , melainkan kain bermotif batik.
Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur , taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya.
Secara estetis, bati lukis bisa dibingkai dan dijadikan perhiasan ruangan.
B. Desain Ragam Hias untuk Pola Batik
Ragam hias dalam seni rupa bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagai contoh, ragam hias nekara perunggu mempunyai simbol arwah nenek moyang. Ragam hias berkaitan dengan pola hias motif. Polo hias merupakan unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar.
Dalam perwujudan ragam hias, yang meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan, dan lain sebagainya serta hasil kreasi manusia. Jadi ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu didang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
Kata batik berasal dari kata bersuku tunggal "tik" artinya titik, membatik berarti membuatbertitik. Titik ini di sebut "cecek" adalah bagian penting dari batik. Pada dasarnya membatik adalah melukis juga, untuk melukis dilakukan diatas kain kanvas dengan kuas dan cat minyak. Untuk membatik dilakukan di atas kain mori dengan canting dan malam (lilin berwarna coklat). Motif batik mengambil dari alam sekitar, namun tujuan membatik dan melukis alam sama yaitu menciptakan keindahan lingkungan hidup. Semula membatik untuk membuat keindahan pakaian dan berusaha memperindah penampilan orang dalam hal berbusana. Hasil produksinya antara lain kain panjang, selendang, kain sarung, dan lain-lain.
Pada permulaan tahun 1950 mulai timbul gagasan baru dalam memenuhi kebutuhan orang di luar berbusana. Untuk itu seniman batik menciptakan kreasi baru berupa kain gordin, taplak meja, sprei yang masih menampakanbatik yang angun.
Pada tahun 1962 mulailah para pelukis indonesia menaruh perhatian yang serius terhadap perkembangan seni batik.Dari para pelukis inilah kemudian timbul motif-motif baru yang mendobrak keklasikan seni batik, sekaligus penciptaan mereka tidak hanya untukpelengkap busana(seni pakai). Tetapi jangkauan pembatikan sudah berkembang untuk memenuhi kebutuhan batin manusia akan cita rasa seni keindahan(benda hias). Maka muncullah lukisan-lukisan batik untuk menghias dinding tamu, ruang tunggu di kantor, hotel, perusahaan, restoran, cafe, dan lain-lain.
A. Pengertian
Batik adalah gambar atau lukisan yang di buar pada kain dengan bahan lilin dan pewarnaan (naptol, indigosol, pewarna alam), menggunakan alat canting dan atau kuas serta teknik tutup-celup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif. Membatik yaitu menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang di panaskan dan menggunakan alat canting atua kuas.
Perkembangan batik selanjutnya untuk mempercepat proses pembatik digunakan cap. Itu sebabnya, karya batik dengan canting dan cap dikenal dengan istilah bati tulis dan batik cap. Tetapi hal mutu, karya batik yang dikerjakan dengan cap kurang unggul dibandingkan dengan mutu karya bati yang dikerjakan dengan canting. Selain itu, ada juga kain yang diberi gambar motif batik yang pengerjaannya lebih modern dengan teknik printing. Kain seperti ini bukan kain bati , melainkan kain bermotif batik.
Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur , taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya.
Secara estetis, bati lukis bisa dibingkai dan dijadikan perhiasan ruangan.
B. Desain Ragam Hias untuk Pola Batik
Ragam hias dalam seni rupa bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagai contoh, ragam hias nekara perunggu mempunyai simbol arwah nenek moyang. Ragam hias berkaitan dengan pola hias motif. Polo hias merupakan unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar.
Dalam perwujudan ragam hias, yang meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan, dan lain sebagainya serta hasil kreasi manusia. Jadi ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu didang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
Langganan:
Postingan (Atom)